Kelurahan Kotabaru:

Kampung Kotabaru Kelurahan Kotabaru terletak di Kecamatan Gondokusuman. Letak Kotabaru di sisi utara dibatasi Kelurahan Terban. Sebelah selatan dibatasi Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan. Sisi timur dibatasi Kelurahan Klitren, Kecamatan Gandakusuman. Sedangkan bagian barat Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis. Disebut “Kotabaru” mengacu pada realitas pembangunan hunian dan penataan lingkungan yang baru untuk masyarakat Belanda. Istilah “kota” merujuk pada perancangan wilayah yang menerapkan konsep garden city, dengan langgam bangunan Indis.

Inajati Adrisijanti (2002) menengarai implementasi garden city tampak dalam perencanaannya. Terdapat unsur pepohonan dan greenbelt di sekitarnya, dan boulevard berupa jalan raya dua jalur dengan jalur pejalan kaki di tengah. Di jalur ini ditanam pepohonan peneduh dan pohon berbunga harum. Prasasti Penanda Kampung Pengok (kiri) dan Suasana Kampung Pengok (kanan) Sumber: Survei Lapangan tahun 2019 96 Toponim Kota Yogyakarta Rancangan ini guna memenuhi aspek kenyamanan dan keamanan para penghuninya dalam beraktivitas sehari-hari. Hunian warga Belanda di Kotabaru muncul dilatarbelakangi regulasi Decentralisatie Wet (Undang-undang Desentralisasi) tahun 1903 yang berimbas pada tumbuhnya perkotaan di Jawa. Berdasar regulasi tersebut, setiap daerah dibentuk pemerintahan otonomi (Milone, 1966).

Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkena pengaruh Decentralisatie Wet. Ketika jumlah komunitas Eropa membengkak, hunian baru amatlah diperlukan. Bintaran memadat, Residen Cornelis Canne tanpa ragu memohon Hamengkubuwana VII supaya diizinkan memakai lahan di sisi utara kota untuk ditempati para tuan kulit putih. Lahan tersedia di timur Sungai Code akhirnya dibangun pemukiman bernama nieuwe wijk (Bruggen, 1998: 43). Selain hunian, daerah Kotabaru dijumpai aneka fasilitas pendukung. Misalnya, sarana peribadatan seperti Gereja Katholik St. Antonius (Nieuw Wijk Katholieke Kerk) dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (Gereformeerde Kerk Djogja), Noviciaat en Pastorie, Kolsani (Kolese Ignatius), Sekretariat Paroki Gereja St. Antonisus (Katholieke Jongemen Organisatie), Sekolah Tinggi Kateketik (Canisius Seminarie). Juga sarana kesehatan RS. Bethesda (Petronella Hospitaal).

Tak ketinggalan pendukung olahraga berupa Stadion Kridosono (Bijleveld Stadion) dan kolam renang Umbang Tirta (Zwembad Djokja). Tak lupa sarana edukasi: SD. Ungaran (Europese Lagere School), SMP 5 (Normaal School/ sekolah guru pribumi), SMA 3 (Algemeene Middelbare School), SMA BOPKRI I (Christelijk MULO/Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs), Universitas Kristen Duta Wacana (Keuchenius School yaitu sekolah mendidik anak pribumi menjadi guru di sekolah Kristen), Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana (Land Jong School yakni sekolah dasar Kristen bagi anak pribumi). Tak hanya itu, terdapat fasilitas militer dan keamanan (Politie Posthuis dan Magazijn van Oorlog); jaringan jalan dan air minum, serta sarana drainage, juga penerangan listrik (Hudiyanto, 1997). Penghubung wilayah Kotabaru dan pusat kota, yakni ruas jalan melintasi di atas Sungai Code menuju Jalan Malioboro. Menengok sejumlah fasilitas itu, tak mengherankan masyarakat Yogya menyebut pemukiman baru warga Eropa yang dilengkapi berbagai fasilitas itu sebagai Kotabaru.

)