Ragam Bangunan Cagar Budaya di Kotabaru
Kotabaru pada awalnya dirancang sebagai kawasan hunian para pejabat Belanda pada masanya. Konsep garden city dipakai untuk mendukung kenyamanan hunian yang dibangun. Dari rancangan ini, muncul peninggalan sejarah berupa bangunan dan tata kota yang unik.
Sebagian besar bangunan peninggalan Belanda tersebut masih dilestarikan sampai sekarang dan menjadi bangunan cagar budaya. Inilah yang sekarang menjadi kekuatan dan potensi wilayah di Kelurahan Kotabaru. Kita masih bisa menjumpai hunian-hunian di wilayah Kotabaru yang masih mempertahankan bentuk aslinya.
Selain hunian, kita juga dapat melihat aneka fasilitas pendukung. Misalnya, sarana peribadatan seperti Gereja Katholik St. Antonius dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan, Noviciaat en Pastorie, Kolsani (Kolese Ignatius), Sekretariat Paroki Gereja St. Antonisus, Sekolah Tinggi Kateketik (Canisius Seminarie). Juga sarana kesehatan RS. Bethesda dan RS dr Soetarto. Selain itu bangunan olahraga berupa Stadion Kridosono dan kolam renang Umbang Tirta. Terdapat pula bangunan-bangunan pendidikan seperti: SD Ungaran, SMP 5, SMA 3, SMA BOPKRI I, Universitas Kristen Duta Wacana, Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana. Selanjutnya, terdapat fasilitas militer dan keamanan, jaringan jalan dan air minum, serta sarana drainase, dan juga penerangan listrik.
Saat ini sedang diupayakan mengembalikan tata kota pada tatanan asalnya, yaitu sebagai sebuah garden city. Hal ini untuk mendukung Kotabaru sebagai salah satu kawasan cagar budaya di Yogyakarta.