Peringatan Serbuan Kotabaru
Kotabarukel.jogjakota.go.id - Pada hari Kamis, 7/10/2021 bertepatan dengan HUT ke-256 Tahun Kota Yogyakarta di Monumen Serbuan Kotabaru dilaksanakan upacara sederhana namun khidmat. Upacara diikuti oleh TNI, Polri, ASN dan veteran di lingkungan Kelurahan Kotabaru Kemantren Gondokusuman, sebagai inspektur upacara kali ini adalah Staf Ahli Walikota Yogyakarta Wirawan Hario Yudo, SH, MM yang mewakili Walikota. Monumen Serbuan Kotabaru dengan prasasti sederhana dibangun pemerintah untuk mengenang peristiwa heroik Serbuan Kotabaru.
Serbuan Kotabaru yang pecah pada 7 Oktober 1945 merupakan salah satu fragmen perjuangan warga Yogyakarta menghadapi pendudukan Jepang pada 6-7 Oktober 1945. Sukirno seorang pemuda pada waktu itu merupakan salah satu pahlawan Daerah Istimewa Yogyakarta memegang peran penting saat pertempuran terjadi. Sukirno melakukan aksi heroik dengan memadamkan listrik markas tentara Jepang yang dahulu disebut Mase Butai. Meski Indonesia telah merdeka pada 17 Agustus 1945, Jepang belum sepenuhnya menyerahkan kekuasaan Indonesia. Mereka masih berjaga dengan persenjataan lengkap di Markas Mase Butai yang kini menjadi Asrama Kompi Kotabaru. Hanya bermodalkan bambu runcing dan kegigihan para pejuang, markas Jepang di Kotabaru berhasil dikuasai oleh ratusan pejuang pemuda dari berbagai penjuru kampung di Yogyakarta.
21 Nama pejuang yang gugur tertulis dalam sebuah prasasti di halaman bangunan bekas markas Jepang Kotabaru. Mereka adalah Trimo, Djoewadi, Faridan M Noto, Soperano, Soenardjo, Mohammad Saleh, Djasman, Djohar Noerhadi, Bagong Ngadikan, Sabrinin, Amat Djazuli, Oemoem Kalipan, Atmosukarto, Sudjijono, I Dewan Nyoman Oka, Sarwoko, Soebarman, Mohammad Wardani, Soeroto, Abubakar Ali, dan Soepadi. Nama-nama tersebut kini abadi sebagai nama jalan di kawasan Kotabaru. Di tempat itu, peringatan untuk mengenang jasa para pejuang digelar setiap tanggal 7 Oktober.
#serbuankotabaru
#jogjaistimewa